Tips Mengasuh Anak

Panduan Orang Tua untuk Membesarkan Anak dengan ADHD

Panduan Orang Tua untuk Membesarkan Anak dengan ADHD
24 Nov 2025

Anak-anak dengan ADHD sering kali penuh dengan energi, ide-ide, rasa ingin tahu, dan semangat yang tak ada habisnya. Namun, bersama dengan kilauan kecerdasan itu, ada juga tantangan yang harus dihadapi. Jika Anda adalah orang tua yang sedang mengalami hal serupa, tak perlu khawatir!

Panduan ini hadir untuk membantu Anda memahami ADHD, menemukan kekuatan unik anak Anda, dan memberikan tips praktis agar perjalanan ini tidak hanya lebih mudah, tetapi juga lebih menyenangkan.

Apa Itu ADHD?

ADHD adalah singkatan dari Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder atau Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas. Meskipun namanya terdengar rumit, istilah ini sebenarnya menggambarkan cara kerja otak yang sedikit berbeda dari kebanyakan orang. [PubMed Central, 2020]

Anak-anak dengan ADHD mungkin:

  • Sulit untuk fokus dalam waktu lama.
  • Kesulitan untuk duduk diam atau tetap tenang saat dibutuhkan.
  • Bertindak impulsif—seperti menyela, menjawab sebelum waktunya, atau mengambil keputusan tanpa berpikir panjang.

Namun perlu diingat: ADHD bukan tanda kemalasan atau hasil dari pola asuh yang buruk. Ini adalah kondisi neurodevelopmental, yang berarti otak berkembang dan berfungsi dengan cara yang unik.

Bagaimana ADHD Mempengaruhi Anak

Setiap anak dengan ADHD berbeda, tetapi ada beberapa area umum di mana dampaknya sering terlihat:

A. Di Sekolah

  • Sulit berkonsentrasi saat pelajaran atau mengerjakan PR.
  • Sering lupa membawa atau mengumpulkan tugas.
  • Kesulitan mengatur barang-barang mereka (meja belajarnya mungkin terlihat seperti baru saja diterpa badai kecil).

B. Di Rumah

  • Sering gelisah, mengetuk-ngetuk, atau terus bergerak.
  • Mudah frustrasi atau mengalami ledakan emosi.
  • Kesulitan mengikuti instruksi yang memiliki beberapa langkah (misalnya, “Naik ke atas, sikat gigi, pakai piyama, dan bawa cucian ke bawah” bisa berakhir hanya dengan menyikat gigi saja!).

C. Dengan Teman

  • Sering menyela saat bermain.
  • Sulit menunggu giliran.
  • Kadang salah menafsirkan isyarat sosial.
  • Mengalami kesulitan dalam kesehatan mental di usia dini.

Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun tantangan ini nyata, itu tidak mendefinisikan anak Anda. ADHD juga membawa bakat dan potensi tersembunyi yang luar biasa.

Tips Cara Mendidik Anak dengan ADHD

Menjadi orang tua dari anak dengan ADHD bukan tentang “memperbaiki” mereka, karena mereka tidak rusak. Sebaliknya, ini tentang membimbing, mendukung, dan membantu mereka membuka potensi penuh yang dimilikinya.

Dengan kesabaran dan strategi yang tepat, Anda bisa menciptakan lingkungan di mana anak merasa dipahami, dihargai, dan siap untuk bersinar. Berikut beberapa tips yang dapat membantu:

1. Ciptakan Rutinitas dan Struktur

Anak-anak dengan ADHD sering merasa pikirannya seperti ditarik ke banyak arah sekaligus. Rutinitas membantu mereka merasa lebih tenang karena memberikan rasa keteraturan dan kendali.

Membangun rutinitas yang konsisten di pagi hari, saat belajar, dan menjelang tidur bisa mengurangi stres serta membuat ekspektasi lebih jelas. Misalnya, urutan pagi bisa dibuat seperti ini: bangun tidur, sikat gigi, ganti baju, sarapan, lalu ambil tas sekolah. 

Gunakan jadwal visual, tabel, atau daftar berwarna agar rutinitas terasa menyenangkan dan mudah diikuti.

2. Pecah Tugas Menjadi Langkah-Langkah Kecil

Instruksi besar seperti “Bersihkan kamarmu” bisa terasa sangat berat bagi anak dengan ADHD, membuat mereka bingung harus mulai dari mana. Sebaiknya, pecah tugas tersebut menjadi langkah kecil dan mudah, seperti: ambil baju yang berserakan, masukkan mainan ke dalam kotak, lalu rapikan tempat tidur.

Pendekatan bertahap seperti ini membantu anak tidak merasa kewalahan dan memberi mereka kesempatan untuk merasakan keberhasilan setiap kali menyelesaikan satu langkah. Bayangkan seperti memberi mereka batu pijakan untuk menyeberangi sungai, bukan menyuruh mereka melompat sekaligus.

3. Gunakan Penguatan Positif

Anak-anak dengan ADHD sering lebih sering mendengar kritik daripada pujian, dan hal itu bisa menurunkan rasa percaya diri mereka. Mengubah kebiasaan ini dengan memperhatikan hal-hal baik yang mereka lakukan bisa berdampak besar.

Berikan pujian pada usahanya, bukan hanya hasilnya. Misalnya, “Ibu senang kamu mulai mengerjakan PR tanpa disuruh,” atau “Keren, kamu sudah sabar menunggu giliran.” 

Penguatan positif juga bisa berupa sistem hadiah sederhana seperti tabel stiker atau poin untuk kegiatan menyenangkan. Cara ini tidak hanya memotivasi anak, tetapi juga mengajarkan bahwa perilaku baik membawa hasil yang baik.

4. Dorong Anak untuk Bergerak

Anak dengan ADHD memiliki banyak energi, dan menahan energi itu justru bisa membuat mereka frustasi. Sebaliknya, biarkan mereka menyalurkan energi secara sehat.

Istirahat singkat untuk peregangan, menari, atau lompat-lompat di antara waktu belajar dapat membantu mereka fokus kembali. Kegiatan fisik seperti olahraga, bela diri, atau kelas tari juga menjadi wadah yang bagus untuk menyalurkan energi mereka secara produktif. 

Saat gerakan dianggap sebagai kekuatan, bukan hambatan, anak akan lebih mudah berkembang.

5. Komunikasi yang Jelas dan Sederhana

Karena anak dengan ADHD mudah kehilangan fokus saat mendengar penjelasan panjang, instruksi yang singkat dan langsung akan lebih efektif.

Daripada berkata, “Kamu selalu meninggalkan sepatu di sembarang tempat, berapa kali harus Ibu bilang?”, cobalah, “Tolong taruh sepatumu di lemari.” Gunakan kontak mata untuk memastikan mereka mendengarkan, lalu beri pengingat lembut bila perlu. Anggap saja seperti mengirim pesan singkat dan jelas agar mudah dipahami.

6. Bangun Keterampilan Emosional

Anak-anak dengan ADHD sering merasakan emosi besar yang datang tiba-tiba dan intens. Membantu mereka mengelola emosi adalah keterampilan penting untuk masa depan.

Ajarkan teknik menenangkan diri seperti menarik napas dalam, menghitung sampai sepuluh, atau meremas bola stres saat marah. Bermain peran dengan situasi sederhana, seperti kalah dalam permainan atau menunggu giliran, juga bisa membantu mereka belajar menghadapi frustasi.

Dorong anak untuk menyebutkan perasaannya, misalnya “Aku merasa marah” atau “Aku merasa gugup,” agar mereka lebih mudah memahami dan mengelola emosi.

7. Bekerja Sama dengan Guru

Sekolah bisa menjadi tantangan bagi anak dengan ADHD, tetapi kerja sama yang baik dengan guru sangat membantu. Tetaplah berkomunikasi dengan guru untuk memahami strategi yang digunakan di kelas dan berbagi apa yang berhasil di rumah.

Jangan ragu meminta penyesuaian yang dibutuhkan anak, seperti tambahan waktu untuk mengerjakan tugas, tempat duduk yang strategis, atau pengingat agar tetap fokus.

8. Dukung Kekuatan dan Minat Anak

Setiap anak dengan ADHD punya bakat dan minat unik yang layak dirayakan. Baik itu olahraga, musik, seni, atau sains—menumbuhkan minat ini membantu membangun kepercayaan diri dan memberi saluran positif bagi energi mereka.

Jika anak suka menggambar, sediakan ruang dan perlengkapan untuk berkreasi. Jika anak menyukai olahraga, dukung mereka ikut dalam tim atau kelas di mana energi tinggi menjadi keunggulan. 

Saat orang tua fokus pada hal yang anak bisa lakukan, bukan pada kesulitannya, anak akan belajar melihat dirinya sebagai pribadi yang mampu dan istimewa.

9. Bersabarlah dengan Progres Anak

ADHD bukanlah sesuatu yang bisa hilang dan ini sebenarnya bagian dari cara kerja otak anak Anda. Itu berarti perkembangan mungkin berjalan lambat, dengan beberapa hari terasa seperti dua langkah maju dan satu langkah mundur. Namun, kuncinya adalah kesabaran.

Rayakan setiap pencapaian kecil, seperti mengingat PR atau menyelesaikan tugas sendiri. Ingatlah bahwa konsistensi jauh lebih penting daripada kesempurnaan. Dengan waktu dan dukungan yang stabil, anak Anda akan membangun keterampilan dan kepercayaan diri sesuai dengan kecepatannya sendiri.

10. Jaga Diri Anda Juga

Menjadi orang tua dari anak dengan ADHD bisa sangat menyenangkan, tetapi juga menuntut banyak energi. Karena itu, penting untuk menjaga diri sendiri juga. Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang Anda sukai, seperti membaca, berolahraga, atau berkumpul dengan teman.

Jangan ragu untuk meminta bantuan dari pasangan, keluarga, atau kelompok pendukung. Saat Anda merasa lebih tenang dan seimbang, Anda akan lebih mudah menciptakan lingkungan yang damai dan suportif bagi anak Anda.

Daftarkan Anak ke Preschool yang Tepat!

Membesarkan anak dengan ADHD memang penuh tantangan, tetapi juga penuh dengan momen kebahagiaan dan penemuan yang luar biasa. Jika Anda sedang mencari pendidikan anak usia dini terbaik untuk mendukung tumbuh kembang si kecil, coba Prasekolah & Taman Kanak-kanak di Rockstar Academy.

Sebagai Akademi Olahraga & Seni Pertunjukan terbaik, anak-anak tidak hanya belajar akademik, tetapi juga menjelajahi berbagai kegiatan fisik, ikut serta dalam acara dan kompetisi seru, serta membangun rasa percaya diri melalui kerja sama tim dan bermain.

Dipandu oleh guru berpengalaman, anak akan berkembang secara sosial, emosional, dan akademik, sekaligus siap menghadapi masa depan.

Plus, Rockstar Academy menawarkan kelas uji coba gratis sebelum mendaftar, sehingga anak Anda bisa langsung merasakan keseruannya!

FAQ

Apakah anak dengan ADHD bisa berprestasi di sekolah?

Tentu bisa! Dengan dukungan yang tepat—seperti strategi pembelajaran individual, waktu tambahan untuk tugas, atau kegiatan belajar yang menarik—anak dengan ADHD bisa berprestasi secara akademik.

Apakah ADHD akan hilang seiring bertambahnya usia?

Beberapa gejala bisa membaik seiring waktu, tetapi ADHD sering berlanjut hingga dewasa. Kabar baiknya, banyak orang dewasa yang berhasil mengelolanya dengan baik, bahkan menjadikannya kekuatan dalam karier mereka.

Apakah obat adalah satu-satunya solusi untuk anak dengan ADHD?

Tidak sama sekali. Obat memang bisa membantu beberapa anak, tetapi terapi perilaku, perubahan gaya hidup, rutinitas, dan dukungan dari sekolah sama pentingnya. Setiap anak berbeda, jadi yang terpenting adalah menemukan kombinasi yang paling sesuai untuk mereka.