Tarian balita memang menggemaskan, tapi manfaatnya jauh lebih besar dari sekadar lucu. Pernah melihat balita menari di ruang tamu dengan penuh semangat? Menggemaskan, bukan?
Tapi percaya atau tidak, tarian kecil mereka itu bukan hanya menghibur namun ada banyak manfaat besar di baliknya! Manfaat menari bagi anak jauh lebih luas daripada sekadar bersenang-senang.
Menari membantu anak tumbuh lebih kuat, berpikir lebih cepat, merasa lebih bahagia, dan lebih mudah bersosialisasi. Yuk, kita bahas kenapa menari merupakan salah satu kegiatan terbaik yang bisa dikenalkan sejak dini!
Balita secara alami penuh energi, dan menari adalah cara yang luar biasa untuk menyalurkan energi tersebut secara positif. Berikut ini beberapa manfaat menari bagi balita:
Tarian mengajarkan balita untuk bergerak sambil menjaga tubuh tetap seimbang. Gerakan seperti melompat, berlari kecil, atau berputar membantu meningkatkan keseimbangan dan mengasah koordinasi antar anggota tubuh.
Keterampilan motorik kasar melibatkan koordinasi otot besar seperti lengan, kaki, dan tubuh. Rutinitas menari mendorong balita untuk menggerakkan seluruh tubuh mereka dengan cara yang berbeda. Gerakan seluruh tubuh yang berulang-ulang ini membantu memperkuat kelompok otot besar sekaligus mengajarkan pengendalian tubuh dan koordinasi.
Manfaat menari untuk balita selanjutnya adalah meningkatkan daya ingat dan fokus mereka. Anda harus menyadari bahwa balita sedang belajar mengingat rutinitas, mengikuti arahan, dan memperhatikan.
Mengikuti urutan langkah tarian mendorong balita untuk menggunakan memori kerja dan fokus mereka. Mereka harus memperhatikan musik, menirukan gerakan, dan mengingat apa yang akan terjadi selanjutnya.
Imajinasi adalah cara anak memahami dunia. Berpikir kreatif membantu mereka memecahkan masalah, bercerita, dan memahami emosi.
Menari memberi balita kebebasan untuk bergerak dengan cara mereka sendiri yang unik, yang sempurna untuk ekspresi diri dan penjelajahan kreatif. Ketika anak-anak didorong untuk “bergerak seperti angin” atau “berpura-pura menjadi roket”, imajinasi mereka akan berkembang.
Kegiatan fisik seperti menari sangat penting untuk pertumbuhan tulang, kesehatan jantung, dan menjaga berat badan yang sehat. Menari juga meningkatkan daya tahan tubuh dan kekuatan otot dengan cara yang menyenangkan.
Balita tidak selalu memiliki kata-kata untuk menggambarkan apa yang mereka rasakan. Tarian memberi mereka cara fisik untuk mengekspresikan emosi seperti kebahagiaan, kemarahan, atau kesedihan.
Berbagai jenis musik dan gerakan dapat merefleksikan dan melepaskan perasaan. Menari perlahan-lahan dengan musik yang tenang dapat menenangkan, sementara melompat-lompat dengan liar mengikuti lagu yang upbeat dapat melepaskan energi yang terpendam atau rasa frustasi.
Sebagai contoh, balita yang mengalami pagi yang berat mungkin akan menghentak-hentakkan kaki selama sesi dansa, dan itu tidak apa-apa! Itu adalah cara mereka mengatasi perasaan yang tidak dapat mereka jelaskan.
Setelah beberapa menit, mereka mungkin secara alami beralih ke gerakan yang lebih ringan dan lebih bahagia.
Balita dapat merasa kewalahan dengan cepat, yang menyebabkan tantrum. Gerakan dan musik adalah alat yang ampuh untuk membantu mereka tenang dan merasa lebih baik.
Saat balita mulai rewel atau merasa kewalahan, jeda sejenak untuk menari bisa membantu memperbaiki suasana hati. Lagu seperti “Kalau Kau Suka Hati” bisa menjadi salah satu solusinya. Gerakan dan nyanyian bisa mengalihkan fokus anak dari stres atau rasa frustasi.
Tarian secara alamiah mencakup pola, hitungan, ritme, dan kosakata. Semua itu merupakan dasar bagi perkembangan matematika dan bahasa.
Banyak lagu dansa yang mendorong balita untuk menghitung gerakan, mengenali pola, dan mempelajari kata-kata baru melalui pengulangan. Gerakan yang dihubungkan dengan musik membantu otak anak memproses suara dan kata-kata dengan lebih efektif.
Dalam lagu “Lima Monyet Kecil Melompat di Tempat Tidur,” balita belajar menghitung mundur dari lima, memahami konsep pengurangan, dan mengantisipasi angka berikutnya. Ketika lirik berubah, mereka mendengar kata-kata baru dan menghubungkannya dengan tindakan tertentu.
Contoh lainnya adalah menari mengikuti lagu yang mengandung petunjuk arah, seperti “Ke kiri, ke kanan, berbalik.” Hal ini membantu balita mempelajari konsep akan sekitar dan kosakata dengan cara yang menyenangkan dan fisik.
Komunikasi lebih dari sekadar berbicara, tetapi juga tentang penggunaan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan gerak tubuh. Tarian membantu balita menjelajahi semua cara non-verbal ini untuk terhubung.
Ketika balita menari, mereka secara alami menggunakan wajah dan tubuh mereka untuk mengekspresikan emosi. Hal ini membangun kesadaran akan isyarat mereka sendiri yang membantu mereka membaca dan merespons orang lain, bahkan sebelum mereka fasih berbicara.
Balita tidak terlahir dengan kemampuan untuk bergiliran, mengikuti aturan, atau bekerja sama dengan kelompok, karena semua itu adalah perilaku yang dipelajari. Program tari memberikan suasana yang menyenangkan bagi anak-anak untuk berinteraksi, mengamati, dan terlibat dengan teman sebaya.
Kegiatan menari dalam kelompok membantu balita belajar bagaimana bergerak dengan orang lain, bergiliran, dan berbagi ruang tanpa menabrak atau mendorong. Bahkan balita yang pemalu pun sering kali merasa lebih nyaman “berbicara” melalui gerakan.
Kematangan emosi adalah kemampuan untuk mengenali dan mengekspresikan perasaan dengan tepat yang merupakan sesuatu yang berkembang pada balita dari waktu ke waktu. Tarian membantu mempercepat pertumbuhan ini.
Melalui gerakan, balita belajar mengasosiasikan tindakan tertentu dengan perasaan. Melompat, berputar-putar, berjinjit, dan menghentak-hentak menjadi alat untuk bercerita secara emosional. Hal ini memperkuat kesadaran emosional dan membantu anak-anak mengatur perasaan.
Mendukung anak untuk menari sejak dini sangat penting, karena dorongan dari orang tua dapat membangun kepercayaan diri, menumbuhkan kreativitas, dan menanamkan rasa senang dalam bergerak sejak kecil.
Jika Anda siap memberikan awal yang ceria dan penuh manfaat bagi si kecil, kenapa tidak lanjut ke langkah berikutnya? Di Rockstar Academy, Akademi Terbaik untuk Olahraga dan Seni Pertunjukan, balita Anda bisa mengikuti program tari yang dinamis dan dirancang khusus untuk mendukung setiap aspek perkembangan anak.
Dengan kurikulum yang menyenangkan dan terstruktur, anak-anak tidak hanya belajar menari, tetapi juga berkesempatan untuk tampil di berbagai acara seru seperti Dance Recital, Elite Championships, dan ajang kompetisi paling seru, RockOlympics!
Ini adalah perjalanan belajar yang unik di mana anak bisa mencari tahu, mengekspresikan diri, dan membuka potensi terbaik mereka. Dan yang paling menarik? Anda bisa mencoba kelas uji coba gratis lebih dulu dan merasakan langsung pengalaman luar biasa ini. Mari mulai perjalanan menari si kecil di Rockstar Academy hari ini!
Pada usia berapa balita bisa mulai menari?
Balita bisa mulai menari sejak usia 12–18 bulan, saat mereka sudah mulai berjalan dengan percaya diri dan merespons musik dengan lebih aktif. Gerakan bebas dan sederhana sangat cocok di tahap ini.
Apakah saya harus mendaftarkan balita ke kelas tari?
Tidak harus! Kelas tari memang bermanfaat untuk memberikan struktur dan peluang bersosialisasi, tapi menari bebas di rumah juga sama baiknya. Yang terpenting adalah anak Anda bergerak dan bersenang-senang.
Jenis tarian apa yang cocok untuk balita?
Kelas gerakan kreatif atau program balet, jazz, dan hip-hop ramah balita sangat cocok. Di rumah, biarkan si kecil menjelajahi gaya mereka sendiri untuk membangun rasa percaya diri dan kreativitas.