Tips Mengasuh Anak

Disleksia pada Anak: Panduan Orang Tua untuk Deteksi dan Bantuan yang Efektif

Disleksia pada Anak: Panduan Orang Tua untuk Deteksi dan Bantuan yang Efektif
09 Sep 2025

Pernahkah Anda sadar anak Anda kesulitan membaca, sering salah mengartikan huruf, atau menghindari tugas rumah yang melibatkan menulis? Meskipun setiap anak belajar dengan kecepatan mereka sendiri, kesulitan yang konsisten dalam membaca dan mengeja mungkin merupakan tanda-tanda disleksia. Jangan khawatir, memiliki disleksia tidak berarti anak Anda tidak pintar atau tidak mampu.

Faktanya, banyak anak dengan disleksia sangat kreatif dan cerdas. Kunci utamanya adalah memahami cara mendeteksinya sejak dini dan belajar cara mendukung anak Anda dengan cara yang paling sesuai untuk mereka. Mari kita bahas semua yang perlu Anda ketahui tentang disleksia pada anak-anak.

Apa Itu Disleksia?

Disleksia adalah perbedaan belajar neurologis yang terutama mempengaruhi keterampilan membaca, menulis, dan mengeja. Hal ini tidak disebabkan oleh pengajaran yang buruk, kurangnya kecerdasan, atau masalah penglihatan. Sebaliknya, hal ini terkait dengan cara otak memproses bahasa tertulis dan lisan.

Anak-anak dengan disleksia seringkali kesulitan mengenali bunyi ucapan dan hubungannya dengan huruf dan kata (keterampilan yang dikenal sebagai kesadaran fonologis). Hal ini dapat membuat belajar membaca, mengeja, dan bahkan menulis kalimat menjadi menantang.

Penting untuk diketahui bahwa disleksia tidak memengaruhi kecerdasan keseluruhan seorang anak. Faktanya, anak-anak dengan disleksia sering kali unggul dalam bidang seperti pemecahan masalah, berpikir kreatif, seni, desain, dan bercerita.

Tanda-tanda Disleksia pada Berbagai Kelompok Usia

Disleksia dapat muncul dengan cara yang berbeda pada berbagai tahap perkembangan anak. Berikut ini yang perlu diperhatikan:  

1. Masa Awal (Taman Kanak-Kanak dan Taman Bermain)

Tanda-tanda awal kadang-kadang bisa halus, tetapi mengenali mereka dapat membuat perbedaan besar. Indikator umum meliputi:

  • Kesulitan belajar lagu-lagu anak-anak atau nyanyian
  • Kesulitan mengingat alfabet atau belajar menghitung
  • Perkembangan bicara yang terlambat
  • Mengucapkan kata-kata panjang atau tidak familiar dengan salah (misalnya, mengatakan “aminal” alih-alih “animal”)
  • Kesulitan mengenali kata-kata yang berima
  • Kesulitan belajar bunyi huruf (fonik)
  • Kesulitan mengingat kata atau menyebut benda dengan cepat

Meskipun tanda-tanda ini tidak otomatis berarti anak Anda menderita disleksia, mereka bisa menjadi peringatan yang perlu dibahas dengan ahli.

2. Usia Sekolah Dasar (6–11 Tahun)

Seiring dengan meningkatnya peran membaca dan menulis dalam kehidupan sekolah, disleksia mungkin menjadi lebih terlihat:

  • Membaca lambat, terputus-putus, atau kurang lancar
  • Menghindari membaca keras-keras di kelas
  • Menulis kata-kata secara fonetik dan tidak konsisten (misalnya, menulis “karena” sebagai “kana,” “kaena,” atau “kalena”)
  • Kesulitan mengikuti instruksi atau mengingat urutan
  • Menyalahartikan huruf seperti b/d, p/q, atau m/w
  • Kesulitan belajar hari dalam seminggu, bulan, atau tabel perkalian
  • Kesulitan mengatur pekerjaan tertulis atau menulis dengan rapi

Tantangan ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan motivasi anak di sekolah, terutama jika mereka mulai membandingkan diri dengan teman sebaya.

3. Usia Sekolah Menengah (Usia 12 Tahun ke Atas)

Pada usia ini, anak-anak mungkin telah mengembangkan strategi penyesuaian, tetapi beberapa kesulitan tetap ada:

  • Membaca di bawah tingkat kelas yang diharapkan
  • Menghindari tugas yang membutuhkan banyak membaca
  • Membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugas membaca atau menulis
  • Kesulitan dalam merangkum atau menuliskan ide-ide tertulis
  • Ejaan dan tata bahasa yang buruk meskipun sudah banyak berlatih
  • Memiliki kosakata terbatas dalam menulis tetapi berbicara dengan lancar
  • Mengalami kecemasan atau rendah diri terkait sekolah

Remaja dengan disleksia mungkin merasa tidak dipahami atau frustrasi, sehingga dukungan emosional menjadi sama pentingnya dengan bantuan akademik.

Bagaimana Dyslexia Didiagnosis?

Mendeteksi dyslexia sejak dini membuat perbedaan besar. Semakin cepat seorang anak didiagnosis, semakin cepat mereka bisa mendapatkan dukungan yang tepat untuk membantu mereka membaca, mengeja, dan belajar sesuai dengan kebutuhan dan kekuatan mereka.

Jika Anda memperhatikan anak Anda kesulitan membaca atau menulis—atau jika disleksia ada dalam keluarga Anda—disarankan untuk mencari saran profesional. Mulailah dengan berbicara dengan seseorang yang mengenal anak Anda dengan baik di lingkungan pendidikan atau kesehatan.

Ini bisa berupa guru prasekolah atau sekolah, perawat kesehatan keluarga, dokter atau dokter anak, terapis wicara, atau psikolog. Para profesional ini dapat mengarahkan Anda ke penilaian dan layanan yang tepat untuk diagnosis yang akurat.

Anda tidak selalu memerlukan rujukan dari dokter untuk menemui psikolog atau terapis wicara, tetapi mendapatkan rujukan dapat membantu.

Cara Membantu dan Mendukung Anak dengan Disleksia

Mendukung anak dengan disleksia berarti menciptakan lingkungan yang tepat, membangun kepercayaan diri mereka, dan membantu mereka menemukan hal-hal yang mereka kuasai. 

Setiap anak belajar dengan cara mereka sendiri, dan dengan bimbingan dan alat yang tepat, anak-anak dengan disleksia dapat berkembang baik secara akademis maupun emosional.

Mari kita jelajahi beberapa cara praktis dan hangat untuk mendukung mereka dalam perjalanan belajar mereka.

1. Intervensi Dini: Jangan Tunda

Semakin cepat seorang anak dengan disleksia mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan, semakin besar peluang kesuksesan mereka. Intervensi dini sangat efektif karena membantu membangun dasar membaca dan menulis yang kuat sebelum tugas sekolah menjadi lebih menantang.

Ini sering melibatkan program fonik terstruktur dan berbasis bukti seperti Orton-Gillingham, serta penggunaan pelajaran literasi yang tepat. 

Program-program ini dirancang untuk memecah proses membaca menjadi langkah-langkah yang dapat dikelola, menggunakan teknik multisensori untuk membantu anak-anak menghubungkan suara dengan huruf.

Anak-anak juga dapat memperoleh manfaat dari bimbingan satu lawan satu atau dalam kelompok kecil yang disesuaikan dengan kecepatan dan gaya belajar mereka. 

Misalnya, seorang anak kecil mungkin belajar huruf “b” dengan mengucapkan bunyinya, menggambarnya di pasir, dan membentuknya dengan adonan mainan. Pendekatan ini membuat pembelajaran menjadi menarik dan efektif sejak awal.

2. Gunakan Pembelajaran Multisensori: Lihat, Ucapkan, Sentuh!

Anak-anak dengan disleksia seringkali lebih mudah belajar ketika mereka menggunakan lebih dari satu indra sekaligus. Pembelajaran multisensori adalah cara yang menyenangkan dan terbukti efektif untuk membantu mereka memahami dan mengingat informasi. 

Alih-alih hanya melihat huruf di halaman, seorang anak mungkin menelusuri bentuk huruf di nampan beras sambil mengucapkan bunyi huruf tersebut dengan lantang. Mereka juga dapat menggunakan ubin magnetik berwarna-warni untuk membentuk kata-kata dan secara visual melihat bagaimana huruf-huruf tersebut bersatu.

Pilihan lain yang bagus adalah mendengarkan buku audio sambil mengikuti teks cetak. Metode ini membantu memperkuat pengenalan kata, pelafalan, dan pemahaman.

3. Gunakan Alat Teknologi 

Teknologi dapat menjadi game-changer bagi anak-anak dengan disleksia. Alih-alih kesulitan membaca atau menulis dengan cara tradisional, alat bantu dapat membantu menyamakan peluang.

Alat bantu yang berguna meliputi:

  • Perangkat lunak teks-ke-suara (seperti NaturalReader atau Voice Dream Reader) yang membacakan teks dari buku atau situs web secara lantang.
  • Aplikasi suara-ke-teks (seperti Google Docs Voice Typing atau Dragon NaturallySpeaking) yang memungkinkan anak Anda mengucapkan ide-ide mereka daripada mengetik.
  • Pensil baca, yang memindai dan membacakan teks cetak secara keras, serta layanan audiobook seperti Learning Ally atau Audible.

Alat-alat ini memungkinkan anak-anak mengakses konten, mengekspresikan diri, dan berpartisipasi dalam kelas tanpa terhalang oleh kesulitan membaca.

4. Membangun Lingkungan Sekolah yang Mendukung

Membangun lingkungan sekolah yang mendukung adalah kunci untuk membantu anak-anak dengan disleksia berkembang. Komunikasi terbuka dengan guru dan staf sekolah dapat membuat perbedaan besar.

Bekerja sama dengan sekolah untuk meminta akomodasi, seperti:

  • Waktu tambahan pada ujian
  • Petunjuk tertulis yang lebih sedikit
  • Cara alternatif untuk menunjukkan pemahaman (misalnya, presentasi lisan daripada laporan tertulis)
  • Ruangan tenang untuk mengerjakan ujian
  • Tanyakan tentang penggunaan teknologi bantu di kelas, seperti perangkat lunak pembaca teks atau akses keyboard selama kegiatan menulis.

5. Rayakan Kelebihan

Banyak anak dengan disleksia memiliki kelebihan luar biasa di bidang lain, dan penting untuk membantu mereka mengenali dan merayakan bakat-bakat tersebut. Beberapa unggul dalam tugas visual seperti seni dan desain, sementara yang lain memiliki bakat dalam musik, teknik, atau bercerita.

Meskipun menulis sulit, mereka mungkin memiliki ide-ide brilian dan imajinasi yang kaya. Mendorong anak-anak untuk menjelajahi minat mereka membangun rasa percaya diri dan membantu mereka melihat diri mereka sebagai orang yang mampu dan kreatif.

6. Tetap Positif dan Mendukung: Jadilah Pendukung Terbesar Mereka

Mungkin dukungan emosional adalah yang paling kuat yang dapat Anda berikan kepada anak Anda. Anak-anak dengan disleksia mungkin kadang-kadang merasa berbeda atau putus asa, terutama jika mereka membandingkan diri mereka dengan teman sekelas yang menemukan membaca atau menulis lebih mudah.

Itulah mengapa keyakinan Anda pada mereka sangat penting. Beri tahu anak Anda bahwa belajar dengan cara yang berbeda itu wajar, dan ingatkan mereka bahwa usaha lebih penting daripada kesempurnaan. Rayakan kemajuan, meskipun terlihat kecil, dan pujilah kerja keras dan ketekunan mereka.

Anda juga dapat menginspirasi mereka dengan kisah orang-orang sukses yang memiliki disleksia (seperti Steven Spielberg, Richard Branson, atau Whoopi Goldberg) yang mengubah perbedaan belajar mereka menjadi kekuatan. Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa memiliki disleksia bukan berarti tidak bisa sukses.

Dukung Anak Anda, Langkah demi Langkah

Mengenali dan mendukung disleksia sejak dini dapat benar-benar mengubah arah perjalanan belajar anak Anda, dan semuanya dimulai dengan fondasi yang tepat. Salah satu cara terbaik untuk membantu anak Anda berkembang adalah dengan memilih program pendidikan usia dini yang memahami dan mengembangkan gaya belajar yang berbeda.

Di Prasekolah & Taman Kanak-kanak Rockstar Academy, kami tidak hanya mengajarkan ABC, tetapi juga membangun kepercayaan diri, membangkitkan rasa ingin tahu, dan menyiapkan dasar kesuksesan akademik melalui lingkungan yang menyenangkan, mendukung, dan inklusif.

Sebagai Akademi Olahraga dan Seni Pertunjukan terbaik, Rockstar Academy juga menawarkan berbagai program kegiatan fisik untuk menjaga anak-anak Anda tetap aktif, termotivasi, dan bahagia.

Ingin tahu apa yang membuat kami berbeda? Datanglah dan coba kelas uji coba gratis kami, dan rasakan bagaimana kami mengubah belajar menjadi petualangan yang seru. Mari bantu anak Anda tumbuh, bersinar, dan menjalani perjalanan belajar uniknya bersama-sama!

FAQs

Apakah disleksia bisa disembuhkan?

Tidak, disleksia bukanlah sesuatu yang bisa “disembuhkan,” tetapi dengan dukungan yang tepat, anak-anak dengan disleksia dapat berkembang di sekolah dan kehidupan. Ini tentang menemukan apa yang cocok untuk mereka dan membangun kepercayaan diri sepanjang perjalanan.

Apakah disleksia bersifat genetik?

Ya, disleksia cenderung diturunkan dalam keluarga. Jika orang tua atau saudara kandung memiliki disleksia, ada kemungkinan lebih besar anak juga memilikinya (Peterson & Pennington, 2012).

Apakah anak saya yang memiliki disleksia bisa bersekolah di sekolah reguler?

Tentu saja. Sebagian besar anak dengan disleksia bersekolah di sekolah reguler dengan beberapa penyesuaian. Dalam beberapa kasus, sekolah atau program khusus dapat membantu, tetapi banyak yang berkembang di lingkungan mainstream dengan dukungan.