Tips Mengasuh Anak

Cara Mengajarkan Anak Bicara: Panduan Orang Tua

Cara Mengajarkan Anak Bicara: Panduan Orang Tua
11 Jul 2025

Menunggu bayi mulai bicara adalah momen yang sangat dinantikan oleh banyak orang tua. Tapi, bagaimana sebenarnya cara mengajarkan bayi untuk berbicara? Kapan seharusnya itu terjadi? Dan bagaimana jika itu tidak kunjung terjadi?

Mengajarkan bayi bicara bukan hanya soal kata-kata—ini tentang menciptakan dunia yang penuh suara, respons, percakapan menyenangkan (meski hanya berupa celotehan), dan tentu saja, penuh kasih sayang. Panduan ini akan menjadi peta jalan lengkap untuk memahami tahap-tahap perkembangan bicara bayi, cara mendukung si kecil yang suka berceloteh, serta tanda-tanda yang mungkin menunjukkan keterlambatan bicara.

Jadi, ambil camilan favorit Anda, peluk si kecil, dan mari jelajahi bagaimana membantu suara mungil mereka tumbuh menjadi lantang dan percaya diri!

Kapan Bayi Mulai Bicara?

Bayi sebenarnya sudah mulai “bicara” jauh sebelum mengucapkan kata-kata pertamanya. Sejak lahir, bayi sudah mulai belajar cara berkomunikasi dengan mendengarkan suara, mengamati ekspresi wajah Anda, bahkan meniru bunyi-bunyian.

Pada usia 0–3 bulan, bayi berkomunikasi lewat tangisan, cooing (suara manja), dan gumaman. Meski terdengar sederhana, ini adalah langkah awal dalam belajar menggunakan suara mereka.

Memasuki usia 4–6 bulan, Anda akan mulai mendengar celotehan lucu seperti “ba-ba” atau “da-da.” Ini adalah cara mereka bereksperimen dengan suara dan mencoba ikut ‘ngobrol’. Usia 7–12 bulan, mereka mulai memahami kata sederhana seperti nama mereka sendiri atau “tidak,” dan bisa saja mengucapkan kata pertama—biasanya “mama” atau “dada.”

Sekitar usia 1 tahun, sebagian besar bayi bisa mengucapkan 1 hingga 3 kata sederhana. Ketika memasuki usia balita (12–24 bulan), kosa kata mereka mulai berkembang. 

Pada usia 2 tahun, banyak balita bisa mengucapkan sekitar 50 kata atau lebih, dan mulai menyusun dua kata menjadi kalimat pendek seperti “mau susu” atau “pergi taman”.

Ringkasan Singkat Tahapan Bicara Bayi

Usia Perkembangan Bicara
0–3 bulan Mengeluarkan suara, tersenyum saat diajak bicara, tenang saat mendengar suara yang
4–6 bulan Mulai berceloteh (“ba-ba”, “da-da”), merespons nada suara
7–12 bulan Memahami “tidak”, merespons saat dipanggil, muncul kata pertama
12–18 bulan Mengikuti instruksi sederhana, mengucapkan 5–20 kata
18–24 bulan Menggabungkan kata, memahami lebih banyak dari yang bisa diucapkan
2–3 tahun Menggunakan kalimat pendek, kosa kata bertambah cepat

Cara Orang Tua Mendukung Perkembangan Bicara Bayi

Berita baiknya, Anda tidak perlu gelar di bidang linguistik atau alat canggih untuk membantu bayi belajar bicara. Orang tua adalah guru terbaik bagi bayi!

Berbicara dengan bayi sepanjang hari akan membentuk dasar kemampuan bahasanya. Lalu, bagaimana cara mendukung si kecil dari celotehan hingga bisa berbicara lancar? Berikut beberapa cara mudah dan menyenangkan:

1. Sering Ajak Ngobrol — Meski Mereka Belum Bisa Menjawab

Bayangkan diri Anda sebagai pemandu wisata pribadi untuk si kecil. Semakin sering Anda bicara, semakin banyak yang mereka pelajari. Ceritakan kegiatan Anda seperti sedang membacakan buku cerita:

  • “Sekarang kita pakai kaus kaki biru, ya. Satu kaus kaki… dua kaus kaki! Selesai!”
  • “Yuk, kita buka pintu. Lihat, mataharinya cerah! Kamu lihat tidak pohonnya?”

Dengan cara ini, Anda mengajarkan bayi:

  • Kosakata baru
  • Urutan kata dalam kalimat
  • Hubungan antara bahasa dan dunia nyata
  • Meskipun belum bisa membalas, otak kecil mereka menyerap semuanya seperti spons!

2. Tanggapi Celotehan Mereka

Bayi berceloteh bukan sekadar membuat suara lucu—itu bentuk komunikasi. Jadi ketika mereka berkata, “Ba ba ba,” Anda bisa merespons:

“Ba ba? Kamu lagi bicara soal botolmu ya? Nih, botolnya!”

Interaksi sederhana ini mengajarkan mereka bahwa:

  • Bicara itu dua arah
  • Suara mereka penting dan mendapat respons
  • Mereka adalah bagian dari hubungan sosial

Meskipun Anda belum memahami semua suara mereka, perlakukan seolah mereka sedang mengatakan hal penting. Ini akan membangun kepercayaan diri dalam berbicara.

3. Membaca Bersama Sejak Dini dan Sesering Mungkin

Anda mungkin berpikir bayi terlalu kecil untuk buku, tapi tidak ada kata terlalu dini untuk mulai membaca. Pilih buku ramah bayi dengan gambar cerah dan warna-warni, serta kalimat sederhana atau frasa berulang.

Membaca bersama dapat meningkatkan:

  • Kemampuan mendengar dan fokus
  • Kosakata dan pengenalan kata
  • Kecintaan terhadap buku dan imajinasi

Jadikan membaca sebagai momen hangat penuh kedekatan. Hanya 5–10 menit per hari sudah sangat berarti!

4. Bernyanyi Lagu Anak dan Rima

Anda tidak perlu suara merdu dalam menyanyi karena yang penting adalah semangat. Lagu anak-anak dan sajak adalah alat ajaib dalam pembelajaran bahasa. Lagu membantu bayi untuk:

  • Mendengar dan mengingat pola kata
  • Mempelajari ritme dan suku kata dalam bicara
  • Mengenali rima dan frasa berulang

Selain itu, bernyanyi itu menyenangkan dan bikin Anda dan si kecil tertawa bersama!

5. Sebutkan Nama Segala Sesuatu

Jadilah pemandu kosakata bagi bayi dengan menyebut nama benda yang sedang mereka lihat atau mainkan.

Contoh:

  • “Itu anjing! Anjing menggonggong, woof!”
  • “Ini boneka beruangmu. Lembut banget, ya!”
  • “Lihat, sendok. Kita pakai untuk makan.”

Ini membantu bayi membangun “kamus mental” di mana mereka menghubungkan kata dengan objek dan maknanya, sehingga lebih mudah mengingat dan mengucapkannya nanti.

6. Gunakan Gerakan dan Ekspresi Wajah

Bayi sangat jago membaca bahasa tubuh. Maka dari itu, gerakan seperti melambaikan tangan, bertepuk tangan, atau mengangguk sangat berguna.

Gerakan seperti lambaian atau jempol ke atas membantu bayi memahami arti kata dan bagaimana cara menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Mereka pun akan meniru, yang akhirnya mengarah ke kemampuan berbicara.

7. Dorong Anak untuk Meniru

Bayi suka meniru orang tuanya. Cobalah membuat suara lucu atau ekspresi wajah, lalu tunggu mereka meniru.

Lalu, beri respon positif seperti tepuk tangan, senyuman, atau “Horeee!” yang ceria. Setiap tiruan adalah langkah penting yang membangun kepercayaan diri mereka untuk mencoba bunyi baru. Lama-lama, suara lucu itu akan berubah menjadi kata sungguhan!

8. Hindari Terlalu Banyak “Baby Talk”

Tidak masalah (dan justru bagus!) jika Anda bicara dengan nada hangat dan ekspresi berlebihan — seperti, “Halo baaaaayi!” Tapi hindari terlalu sering menggunakan kata yang dibuat-buat.

  • Alih-alih bilang “tut-tut,” katakan “kereta” (lalu tambahkan, “Tut-tut! Keretanya cepat banget!”)
  • Alih-alih bilang “nyam-nyam,” katakan “pisang” atau “makan siang.”

Menggunakan kata-kata yang sebenarnya memberi dasar bahasa yang kuat. Tetap gunakan nada yang menyenangkan dan ekspresif, tapi gunakan kosakata yang tepat. Anak akan meniru apa yang mereka dengar, jadi berikan contoh yang benar.

Tanda-Tanda Keterlambatan Bicara

Setiap bayi berkembang dengan kecepatannya masing-masing, tapi penting untuk menyadari tanda-tanda yang mungkin menunjukkan keterlambatan bicara atau bahkan gejala gagap masa kanak-kanak.

Segera konsultasikan dengan dokter anak atau terapis wicara jika:

  • Usia 6 bulan: Tidak berceloteh atau jarang membuat suara
  • Usia 9 bulan: Tidak merespon saat dipanggil atau tidak tertarik pada suara
  • Usia 12 bulan: Belum mengucapkan kata nyata, tidak menunjuk atau menggunakan isyarat
  • Usia 18 bulan: Mengucapkan kurang dari 10 kata, tidak mengikuti instruksi sederhana
  • Usia 2 tahun: Tidak menyusun dua kata (contoh: “mau susu”), sulit dipahami bahkan oleh keluarga
  • Usia berapa pun: Terlihat tidak mendengar dengan baik, atau tiba-tiba kehilangan kemampuan bicara

Semakin dini mendapatkan dukungan, semakin baik. Terapi wicara sangat efektif, dan semakin cepat dimulai, biasanya semakin mudah mengejar perkembangan.

Jadi, Bagaimana Cara Mengajarkan Bayi untuk Bicara?

Suara, kasih sayang, dan waktu dari orang tua adalah alat paling ampuh. Tapi mengikutsertakan anak dalam pendidikan usia dini juga bisa memberi dorongan besar dalam perkembangan bahasa mereka.

Itulah mengapa kami mengajak orang tua untuk mempertimbangkan program Prasekolah & Taman Kanak-kanak di Rockstar Academy.

Sebagai bagian dari kurikulum yang seimbang, anak-anak juga mendapat kesempatan mengikuti berbagai acara seru dan kompetisi seperti Elite Championships. Pengalaman ini dirancang untuk mendorong standar pencapaian yang tinggi, kegiatan fisik, serta menanamkan disiplin, sportivitas, dan pelajaran hidup yang berharga sejak dini.

Program ini memang dirancang khusus untuk membangun kemampuan komunikasi yang kuat, membangkitkan rasa ingin tahu, dan meletakkan dasar kesuksesan akademik.

Dan yang paling keren? Rockstar Academy bukan hanya soal ABC, tapi juga merupakan akademi terbaik untuk Akademi Olahraga dan Seni Pertunjukan, dengan berbagai program kegiatan fisik yang mendukung perkembangan anak secara menyeluruh.

Dari gerakan hingga musik, setiap momen di Rockstar adalah kesempatan untuk tumbuh, bermain, dan bersinar. Siap mencoba? Yuk ikut kelas uji coba gratis dan rasakan sendiri keajaibannya!

FAQ 

Apakah normal jika bayi saya bicara lebih lambat dari bayi lain?

Ya! Setiap anak berbeda. Ada yang cepat bicara, ada juga yang butuh waktu lebih lama. Yang paling penting adalah perkembangan yang terus berjalan. Kalau Anda khawatir, percayai insting Anda dan konsultasikan ke dokter anak.

Apakah boleh mengajarkan dua bahasa sekaligus pada bayi?

Tentu saja! Otak bayi sangat luar biasa. Mereka bisa belajar dua (atau lebih!) bahasa tanpa bingung, asalkan konsisten. Misalnya, satu orang tua menggunakan satu bahasa, dan yang lain menggunakan bahasa berbeda.

Apakah waktu menonton layar mempengaruhi bicara?

Terlalu banyak waktu menonton pasif (seperti TV atau tablet) bisa memperlambat perkembangan bicara. Sebaiknya, ajak anak berinteraksi secara langsung. Jika memang menggunakan layar, tontonlah bersama dan bicarakan apa yang sedang dilihat.