Tips Mengasuh Anak

Pedoman Terlengkap untuk Pelanggaran Bola Basket

Pedoman Terlengkap untuk Pelanggaran Bola Basket
13 Jul 2024

Bola basket adalah olahraga yang cepat serta menyenangkan. Basket juga membutuhkan keterampilan dan strategi. Namun, di tengah persaingan yang ketat di lapangan, terkadang pelanggaran tidak dapat dihindari. Sehingga dapat mengganggu jalannya pertandingan dan mempengaruhi hasilnya. 

Memahami pelanggaran bola basket, jenis-jenisnya, dan konsekuensinya sangat penting bagi para pemain, pelatih, dan penonton. Kali ini, kami akan menjelaskan tentang pelanggaran bola basket, memberikan gambaran umum tentang jenis, penjelasan, dan konsekuensi untuk masing-masing pelanggaran.

Apa itu Pelanggaran Bola Basket?

Dalam bola basket, foul (pelanggaran) adalah pelanggaran peraturan yang dilakukan oleh seorang pemain, yang mengakibatkan pemberian lemparan bebas (free throw), penguasaan bola, atau keduanya kepada tim lawan. 

Foul dapat terjadi selama berbagai fase permainan, termasuk saat menyerang bertahan, dan rebounding. Biasanya wasit yang memantau perilaku dan tindakan pemain di lapangan.

Tipe-tipe Pelanggaran Bola Basket

Bola basket adalah permainan yang rumit dan serba cepat dikarenakan memiliki peraturan yang lebih ketat daripada olahraga lainnya. Salah satunya yaitu setiap tim memiliki waktu 24 detik untuk menyerang dan waktu akan diulang setiap kali bola menyentuh ring. 

Bahkan gerakan-gerakan tertentu dianggap sebagai pelanggaran dalam olahraga ini, seperti berjalan sambil memegang bola. Nah, agar lebih paham, berikut beberapa jenis pelanggaran lainnya yang perlu Anda ketahui menurut NBA:

1. Personal Foul

  • Penjelasan

Personal foul atau pelanggaran pribadi terjadi ketika seorang pemain melakukan kontak fisik yang tidak sah dengan lawan, seperti mendorong, menahan, atau menghalangi pergerakan mereka.

  • Konsekuensi

Pemain yang melakukan pelanggaran akan mendapatkan lemparan bebas, dengan jumlah lemparan tergantung pada situasinya. Selain itu, jika tim yang melakukan pelanggaran telah mencapai batas tertentu (pelanggaran tim), tim lawan dapat memasuki situasi bonus (mendapatkan lemparan bebas untuk pelanggaran berikutnya).

2. Shooting Foul

  • Penjelasan

Shooting foul atau pelanggaran tembakan terjadi ketika seorang pemain bertahan melakukan kontak ilegal dengan pemain penyerang saat melakukan tembakan, sehingga menghalangi upaya mereka untuk mencetak poin.

  • Konsekuensi

Pemain yang dilanggar diberikan lemparan bebas berdasarkan jumlah tembakan yang mereka coba pada saat pelanggaran. Jika tembakan dilakukan meskipun terjadi pelanggaran, pemain diberikan satu lemparan bebas tambahan, yang dikenal sebagai kesempatan “and-one”.

3. Technical Foul

  • Penjelasan

Technical foul atau pelanggaran teknis dinilai atas tindakan yang tidak sportif, perilaku tidak sopan terhadap wasit, atau pelanggaran peraturan lainnya yang tidak secara langsung berkaitan dengan permainan.

  • Konsekuensi

Tim lawan diberikan kesempatan lemparan bebas, dan penguasaan bola diberikan kepada tim yang melakukan pelanggaran di tengah lapangan. Selain itu, pemain atau pelatih yang melakukan pelanggaran teknis dapat dikeluarkan dari permainan, tergantung pada tingkat keparahan pelanggaran.

4. Flagrant Foul

  • Penjelasan

Flagrant foul atau pelanggaran keras adalah pelanggaran berat yang melibatkan kontak yang berlebihan atau tidak perlu, yang sering kali mengakibatkan potensi cedera pada pemain lawan.

  • Konsekuensi

Pelanggaran yang mencolok dibagi menjadi dua kategori: Flagrant 1 dan Flagrant 2. Pelanggaran Flagrant 1 menghasilkan dua lemparan bebas dan penguasaan bola untuk tim yang melakukan pelanggaran. 

Pelanggaran Flagrant 2 mengakibatkan pengusiran langsung dari permainan untuk pemain yang melakukan pelanggaran, bersama dengan dua lemparan bebas dan penguasaan bola untuk tim yang dirugikan.

5. Offensive Foul

  • Penjelasan

Offensive foul atau pelanggaran menyerang terjadi ketika seorang pemain penyerang melakukan pelanggaran yang merugikan pertahanan, seperti menerjang pemain bertahan, mendorong untuk menciptakan ruang, atau melakukan screen ilegal.

  • Konsekuensi

Tim lawan diberikan penguasaan bola di tempat terjadinya pelanggaran, dan tidak ada lemparan bebas yang diberikan.

6. Pelanggaran Pertahanan (Defensive Fouls)

Pelanggaran pertahanan adalah pelanggaran yang dilakukan pemain saat bertahan, yaitu ketika mereka melanggar aturan saat mencoba menghentikan tim lawan mencetak poin.
Pelanggaran ini tidak hanya dihitung sebagai pelanggaran pribadi untuk pemain tersebut, tetapi juga menambah jumlah pelanggaran tim. Jika sebuah tim melakukan terlalu banyak pelanggaran dalam satu kuarter, tim lawan akan mendapatkan kesempatan free throw.

Berikut adalah jenis pelanggaran pertahanan yang paling umum:

  • Blocking Foul (Pelanggaran Menghadang)

Terjadi ketika pemain bertahan menghalangi jalur pemain lawan secara fisik tanpa berada pada posisi bertahan yang sah.
Untuk berada di posisi bertahan yang sah, pemain bertahan harus:

  • Menghadapi lawan secara langsung
  • Memposisikan kaki dengan mantap di tanah
  • Tidak condong ke depan atau menabrak pemain lawan

Jika salah satu aturan ini tidak dipenuhi dan terjadi kontak, maka itu dianggap blocking foul.

  • Reach-In Foul

Terjadi ketika pemain bertahan mencoba merebut bola dengan menjulurkan tangan, tetapi malah mengenai tubuh atau tangan lawan.
Prinsipnya sederhana: kena bola dulu, bukan badan dulu — jika mengenai pemain sebelum bola, wasit akan meniup peluit.

  • Illegal Hand Use (Hand-Check)

Terjadi ketika pemain bertahan menggunakan tangan atau lengan mereka untuk memperlambat, mendorong, atau mengarahkan pergerakan lawan, alih-alih hanya menjaga dengan posisi tubuh.
Kontak ringan mungkin dibiarkan, tetapi jika penggunaan tangan mempengaruhi pergerakan lawan, itu dianggap pelanggaran.

  • Intentional Foul (Pelanggaran yang Disengaja)

Ini adalah pelanggaran yang dilakukan secara sengaja.
Pemain bertahan kadang melakukan ini untuk:

  • Menghentikan waktu pertandingan (terutama di akhir permainan)
  • Mencegah lawan mencetak poin mudah
  • Memaksa tim lawan melakukan free throw dengan harapan mendapatkan kembali penguasaan bola

Meskipun terkadang digunakan sebagai strategi, pelanggaran ini tetap melanggar aturan.

7. Team Foul

  • Penjelasan

Pelanggaran tim mengacu pada pelanggaran yang dilakukan oleh sebuah tim yang mengakibatkan tim lawan mendapatkan lemparan bebas atau keuntungan lainnya. 

Pelanggaran tim biasanya dinilai ketika seorang pemain dari tim bertahan melakukan kontak fisik ilegal dengan lawan, seperti mendorong, menahan, atau menghalangi pergerakan mereka.

  • Konsekuensi

Pelanggaran ini bersifat bertumpuk di setiap kuarter atau separuh babak dan dapat menyebabkan situasi bonus (lemparan bebas) terlepas dari apakah pelanggaran tersebut dilakukan pada saat melakukan tembakan.

8. Pelanggaran Tidak Sportif

Jika pelanggaran defensif berkaitan dengan pelanggaran aturan saat permainan normal berlangsung, pelanggaran tidak sportif lebih menitikberatkan pada perilaku — hal-hal yang bertentangan dengan semangat bermain adil.

Pelanggaran ini bisa terjadi karena rasa frustrasi, sikap tidak sportif, atau upaya sengaja untuk mengganggu jalannya permainan. Beberapa contohnya meliputi:

a. Berdebat atau Mengejek

Berbicara kembali kepada wasit dengan nada agresif atau mengejek lawan dapat berakibat pada pelanggaran tidak sportif.

b. Berpura-pura Terjatuh (Flopping)

Ini terjadi ketika pemain berpura-pura dilanggar (melebih-lebihkan kontak atau bahkan sepenuhnya memalsukannya) untuk menipu wasit.
Di NCAA, hal ini dianggap sebagai pelanggaran teknis, dan meskipun masih menjadi perdebatan di NBA, tindakan ini tetap dianggap tidak pantas.

c. Mengulur Waktu Permainan

Sengaja memperlambat permainan, seperti:

  • Mengganggu bola setelah tembakan masuk
  • Menggantung terlalu lama di ring setelah melakukan dunk
  • Membanting bola karena frustrasi

Tindakan-tindakan ini mengganggu jalannya permainan dan bisa membuat pemain dikenai hukuman.

Kesimpulan

Untuk menguasai foul ini secara keseluruhan, pemain harus terlebih dahulu mempelajari teknik dasar bola basket. Seperti cara melangkah, menembak, melakukan pivot dan masih banyak lagi. Pemain juga harus bisa mengendali emosi, karena basket banyak kontak fisik pemain.

Terkadang banyak pemain yang tidak bisa mengendalikan emosi yang membuat pemain mendapatkan personal foul yang pasti merugikan tim.

Aturan ini berlaku pada setiap kompetisi bola basket yang diadakan dimanapun. Untuk bisa mengikuti kompetisi, ada baiknya Anda mendaftarkan diri di akademi yang menyediakan program basket. Sebagai contoh, Rockstar Academy menyediakan beberapa acara dan kompetisi seperti RockOlympics dan Basketball Elite Championships.

Di Rockstar Academy, Anda juga dapat memilih berbagai Program Olahraga & Seni Pertunjukan yang menarik. Selain itu, Anda juga dapat bergabung dengan kelas-kelas lain di Rockstar dan mendaftar untuk kelas uji coba gratis mereka!

FAQ

Berapa banyak pelanggaran pribadi yang dapat dilakukan seorang pemain sebelum foul out? 

Di sebagian besar liga bola basket, termasuk NBA dan NCAA, pemain diperbolehkan melakukan lima pelanggaran pribadi sebelum dikeluarkan dari permainan. Namun, di beberapa liga remaja atau liga rekreasi, batasnya dapat bervariasi.

Dapatkah seorang pemain menerima beberapa pelanggaran dalam satu permainan? 

Ya, seorang pemain dapat melakukan beberapa pelanggaran dalam satu permainan, tergantung pada sifat dan tingkat keparahan pelanggaran. Sebagai contoh, seorang pemain dapat dipanggil untuk pelanggaran pribadi dan juga menerima pelanggaran teknis karena berdebat dengan wasit.

Apa yang terjadi jika sebuah tim mencapai situasi bonus? 

Ketika sebuah tim mengumpulkan sejumlah pelanggaran tim (biasanya lima atau lebih) dalam satu kuarter atau babak, tim lawan memasuki situasi bonus. Ini berarti bahwa setiap pelanggaran berikutnya yang dilakukan oleh tim bertahan akan menghasilkan lemparan bebas untuk tim penyerang, terlepas dari apakah pelanggaran tersebut dilakukan selama upaya menembak.

Dapatkah pelatih menerima pelanggaran? 

Ya, pelatih dapat menerima technical foul untuk tindakan tidak sportif, berdebat dengan wasit, atau pelanggaran peraturan lainnya. Tergantung pada tingkat keparahan pelanggaran, seorang pelatih dapat menerima satu atau lebih pelanggaran teknis, yang dapat mengakibatkan lemparan bebas untuk tim lawan dan kemungkinan dikeluarkan dari permainan.